"Menerima keadaan adalah awal dari kesembuhan."
Sore itu terasa tak nyata. Ah, memang ketakutan-ketakutan itu hanya ada dalam benak. Harusnya sudah aku lakukan sejak lama.
"Harusnya aku sering-sering datang ya," gumamku yang terdengar terlalu keras.
"Iya datanglah."
"Mungkin sebulan sekali," sambutku lebih berani.
Bumi masih basah dan kami beruntung mendapati sejuknya angin sore alih-alih rintik hujan yang baru saja berhenti. Seolah menyambut kunjungan istimewa yang memang direncanakan itu.
Hari itu kami belajar tentang sebuah doa yang Rasullah SAW ajarkan.
Sebuah permohonan atas hadirnya ketenangan hati.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
People do change, mampu menghargai perubahan itu menjadi bukti tumbuhnya sesuatu dalam diri. Memang selalu ada alasan atas setiap yang hadir dalam hidup. Semuanya dalam kesengajaan.
0 komentar:
Posting Komentar